Ges-r.com Usai tragedi kebakaran hebat yang memakan korban sebanyak 44 jiwa, kebakaran Lapas Tangerang kini masuk dalam penyidikan kepolisian. Dalam penyidikan tersebut, polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap 28 orang saksi.
Ahmad Ramadhan selaku Kabag Penum Divisi Humas Polri mengatakan jika proses penyidikan dilakukan sejak penyerahan pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) pada Kejaksaan Tinggi Banten.
Sebagai barang bukti, polisi telah menyita sejumlah barang buktik, seperti rekaman CCTV, 13 unit telepon genggam, gembok serta anak kunci. Alat-alat tersebut akan dimanfaatkan sebagai bukti, mengingat kebakaran Lapas Tangerang diduga terjadi akibat unsur kelalaian.
Kondisi Korban Selamat Kebakaran Lapas Tangerang
Di sisi lain, korban yang selamat dari lalapan si jago merah tersebut kembali memberikan kabar baik. Pasien yang sebagian besar dirawat di RSU Kabupaten Tangerang kembali menunjukkan progras positif.
Dari tujuh korban yang selamat, dua diantaranya sudah stabil dan lima masih dalam keadaan kritis.
“Kondisi pasien masih tujuh yang kita rawat. Untuk kondisinya, yang empat pasien masih kondisi berat, satu pasien dengan luka bakar 25 persen ini kondisinya stabil tapi masih pakai support oksigen. Dua pasien lagi kondisinya stabil. Terang Hilwani, Kepala Instansi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, Sabtu (11/9/2021).
Dari ketujuh pasien tersebut, pasien dengan luka bakar 25% memang dalam keadaan stabil, namun tidak menutup kemungkinan jika kondisinya akan menurun .
Hilwani juga menjelaskan jika pasien tersebut mengalami kondisi luka bakar grade 3, yakni luka bakar yang ketika dilihat lukanya tampak menghitam dan hangus. Angka tiga di sini menunjukkan jika luka bakar yang dialaminya mencapai lapisan bawah kulit, bahkan hingga menembus ke organ.
Tindakan operasi sebelumnya telah dilakukan terhadap tiga korban. Operasi ini dilakukan untuk membersihkan luka bakar yang cukup parah.
Selain karena terserang kobaran api, korban kebakaran Lapas Tangerang juga telah menghirup asap cukup lama. Oleh karena itu, dokter terus memantau perkembangan kondisi korban, terutama kelima korban yang masih dalam keadaan kritis. Sementara dua korban yang sudah mulai stabil diharapkan akan terus menunjukkan perkembangan.
